10 Tools yang Wajib Dimiliki UX Researcher di Tahun 2025

Menjadi seorang UX Researcher di tahun 2025 berarti harus selalu siap menghadapi perubahan teknologi dan kebutuhan pengguna yang semakin kompleks. UX Researcher memiliki tugas utama untuk memahami perilaku, kebutuhan, dan preferensi pengguna guna menciptakan pengalaman digital yang lebih baik. Untuk itu, mereka memerlukan berbagai tools yang dapat membantu dalam riset dan analisis data. Di artikel ini, kita akan membahas 10 tools yang wajib dimiliki oleh UX Researcher pada tahun 2025. Tools ini mencakup berbagai kategori, mulai dari riset pengguna, prototipe, analisis data, hingga kolaborasi tim.

Apa Itu UX Researcher?

UX (User Experience) Researcher adalah profesional yang bertanggung jawab untuk memahami kebutuhan, perilaku, dan preferensi pengguna dalam berinteraksi dengan produk digital atau layanan. Dengan menggunakan metode riset kualitatif dan kuantitatif, UX Researcher membantu tim desain dan pengembangan menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.

10 Tools Yang dapat Dicoba Tahun 2025

10 tools UX researcher 2025 menawarkan berbagai inovasi yang membantu para peneliti memahami perilaku dan kebutuhan pengguna dengan lebih mendalam. Dengan semakin berkembangnya teknologi, alat-alat ini kini dilengkapi dengan fitur canggih seperti analisis berbasis AI, pemetaan perjalanan pengguna, serta kemampuan untuk melakukan survei dan uji coba secara real-time. Berikut beberapa tools yang dapat kamu coba di tahun 2025:

1. Google Analytics 4 (GA4)

Google Analytics 4 adalah tools wajib bagi UX Researcher untuk memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan suatu produk digital. Beberapa fitur penting dari GA4 antara lain:

• Analisis perilaku pengguna secara real-time
• Tracking lintas platform (web dan mobile)
• Model berbasis AI untuk prediksi tren

Dengan GA4, UX Researcher dapat mengidentifikasi pain point pengguna berdasarkan data nyata.

2. Hotjar

Hotjar merupakan tools visual yang memungkinkan UX Researcher untuk melihat bagaimana pengguna berinteraksi dengan sebuah website. Fitur utama Hotjar meliputi:

• Heatmaps untuk memahami area yang paling sering diklik
• Session recording untuk melihat bagaimana pengguna menjelajahi situs
• Feedback tools untuk mengumpulkan opini pengguna secara langsung

3. UserTesting

UserTesting adalah platform yang membantu UX Researcher dalam mengumpulkan umpan balik langsung dari pengguna. Beberapa manfaatnya:

• Pengguna nyata memberikan tanggapan dalam bentuk video
• Bisa memilih target audiens yang sesuai
• Proses pengujian yang cepat dan efisien

Tools ini sangat berguna untuk memahami bagaimana pengguna berpikir dan berinteraksi dengan produk.

4. Maze

Maze adalah tools pengujian UX berbasis prototipe yang memungkinkan UX Researcher mengumpulkan data kuantitatif dari pengujian usability. Fitur utamanya:

• Pengujian prototipe secara cepat dan mudah
• Integrasi dengan Figma, Adobe XD, dan Sketch
• Pelaporan otomatis untuk analisis data

Dengan Maze, UX Researcher dapat dengan mudah menguji hipotesis desain mereka.

5. Optimal Workshop

Optimal Workshop menyediakan berbagai tools untuk riset UX, seperti card sorting dan tree testing. Beberapa manfaatnya:

• Membantu dalam menentukan struktur navigasi terbaik
• Menganalisis cara pengguna mengelompokkan informasi
• Mendukung riset berbasis data untuk pengalaman pengguna yang lebih baik

Tools ini sangat penting bagi UX Researcher yang ingin memahami cara pengguna mengorganisir informasi.

6. Dovetail

Dovetail adalah tools untuk mengelola dan menganalisis data riset UX. Dengan Dovetail, UX Researcher dapat:

• Mengelola catatan wawancara pengguna
• Menganalisis tren dari umpan balik pengguna
• Berkolaborasi dengan tim UX dan product manager

Tools ini sangat berguna untuk merapikan dan mengelola hasil riset dalam satu tempat.

7. Lookback

Lookback adalah tools wawancara dan pengujian usability berbasis remote. Beberapa fitur unggulannya:

• Rekaman wawancara dan sesi usability testing
• Catatan dan analisis langsung saat wawancara berlangsung
• Dukungan integrasi dengan berbagai tools lain

Dengan Lookback, UX Researcher dapat melakukan riset tanpa harus bertemu langsung dengan pengguna.

8. FigJam

FigJam adalah tools kolaborasi dari Figma yang sangat berguna untuk sesi brainstorming dan diskusi UX Research. Beberapa keunggulannya:

• Memungkinkan tim untuk berkolaborasi dalam riset
• Template untuk berbagai proses UX research
• Integrasi dengan Figma dan tools lainnya

Tools ini membantu UX Researcher dalam merancang strategi riset secara kolaboratif.

9. Airtable

Airtable adalah tools manajemen data yang fleksibel dan sering digunakan untuk riset UX. Dengan Airtable, UX Researcher bisa:

• Mengorganisir hasil wawancara dan survei pengguna
• Membuat database riset yang mudah diakses
• Berkolaborasi dengan tim dalam satu platform

Keunggulan utama Airtable adalah fleksibilitasnya dalam menyusun dan menyimpan data riset UX.

10. UsabilityHub

UsabilityHub adalah platform pengujian UX yang memungkinkan UX Researcher untuk menguji berbagai aspek desain dengan cepat. Beberapa fitur utama:

• First click test untuk menguji efektivitas navigasi
• Five second test untuk mengukur kesan pertama pengguna
• Preferensi test untuk memahami pilihan desain terbaik

Tools ini sangat berguna untuk mendapatkan insight cepat mengenai keputusan desain.

Tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh tantangan dan peluang bagi UX Researcher. Dengan menggunakan tools yang tepat, UX Researcher dapat mengumpulkan data lebih efektif, memahami perilaku pengguna, serta meningkatkan pengalaman digital dengan lebih baik. Dari Google Analytics 4 hingga UsabilityHub, setiap tools memiliki peran penting dalam riset UX.

Dengan menguasai tools-tools ini, UX Researcher dapat bekerja lebih efisien, membuat keputusan berbasis data, dan menciptakan pengalaman digital yang lebih baik bagi pengguna. Jika Anda seorang UX Researcher, pastikan untuk memanfaatkan tools ini agar tetap unggul dalam industri yang terus berkembang!