Dalam dunia digital marketing, meningkatkan konversi website adalah tujuan utama bagi setiap pemilik bisnis. Konversi dapat berupa pembelian produk, pendaftaran newsletter, atau tindakan lain yang diinginkan. Namun, bagaimana cara memastikan bahwa pengunjung benar-benar melakukan tindakan tersebut? Di sinilah peran UX (User Experience) Researcher menjadi krusial. Dengan memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan sebuah website, UX Researcher dapat membantu mengidentifikasi hambatan yang menghalangi konversi dan memberikan solusi berbasis data. Artikel ini akan membahas bagaimana UX Researcher membantu meningkatkan konversi website dan mengapa peran mereka sangat penting dalam strategi digital marketing.

Ux Researcher 
Peran ux researcher
Tugas ux researcher
TMN Institute
TMN Institute

Apa Itu UX Researcher?

UX Researcher adalah profesional yang bertugas menganalisis perilaku pengguna untuk memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan sebuah website atau aplikasi. Dengan data yang dikumpulkan, UX Researcher membantu tim digital marketing dan pengembang dalam menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik sehingga meningkatkan tingkat konversi. Tujuan utama dari UX Research adalah untuk memastikan bahwa desain dan fungsionalitas website sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Metode UX Research

UX Research dilakukan melalui berbagai metode, di antaranya:

  1. Wawancara Pengguna – Mendapatkan wawasan langsung dari pengguna tentang kebutuhan dan tantangan mereka.
  2. Survei Online – Mengumpulkan data dalam jumlah besar mengenai pengalaman pengguna.
  3. Analisis Heatmap – Melihat area pada website yang paling sering diklik atau dilihat pengguna.
  4. A/B Testing – Membandingkan dua versi halaman website untuk melihat mana yang memiliki performa lebih baik.
  5. Usability Testing – Mengamati pengguna saat mereka menggunakan website untuk mengidentifikasi hambatan dalam navigasi.

Bagaimana UX Researcher Meningkatkan Konversi Website?

1. Meningkatkan Navigasi Website

Pengguna akan lebih cenderung melakukan tindakan yang diinginkan jika mereka dapat dengan mudah menemukan apa yang mereka cari. UX Researcher membantu mengidentifikasi bagian website yang membingungkan atau sulit dinavigasi. Dengan perbaikan berbasis riset, bisnis dapat meningkatkan retensi pengunjung dan menurunkan bounce rate.

2. Mengoptimalkan Call-to-Action (CTA)

CTA yang efektif dapat meningkatkan konversi secara signifikan. UX Researcher menganalisis posisi, warna, dan teks CTA untuk memastikan bahwa mereka menarik perhatian dan mendorong tindakan. Contoh perbaikan berdasarkan UX Research:

  • Mengubah teks dari “Klik di sini” menjadi “Dapatkan Diskon 20% Sekarang”.
  • Mengganti warna tombol dari abu-abu menjadi hijau agar lebih mencolok.
  • Menempatkan CTA di lokasi yang lebih terlihat, misalnya di bagian atas halaman.
3. Mempercepat Waktu Muat Halaman

Menurut penelitian, 40% pengguna akan meninggalkan website jika halaman memuat lebih dari 3 detik. UX Researcher menggunakan alat seperti Google PageSpeed Insights untuk menganalisis waktu muat halaman dan memberikan rekomendasi seperti:

  • Mengompresi gambar agar lebih ringan.
  • Menggunakan cache browser untuk mempercepat loading ulang.
  • Menghapus skrip yang tidak diperlukan untuk mengurangi beban server.
4. Menyesuaikan Desain untuk Perangkat Mobile

Dengan meningkatnya jumlah pengguna yang mengakses website melalui ponsel, UX Researcher memastikan bahwa website responsif dan mudah digunakan di berbagai perangkat. Beberapa perbaikan yang dapat diterapkan:

  • Meningkatkan ukuran tombol agar mudah diklik di layar sentuh.
  • Mengurangi jumlah teks yang terlalu panjang agar nyaman dibaca di layar kecil.
  • Mengoptimalkan tata letak agar tidak terlalu padat atau berantakan.
Ux Researcher 
Peran ux researcher
Tugas ux researcher
TMN Institute
TMN Institute
5. Memahami Perilaku Pengguna dengan Analisis Data

UX Researcher menggunakan alat seperti Google Analytics dan Hotjar untuk memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan website. Beberapa data penting yang dianalisis meliputi:

  • Halaman yang paling sering dikunjungi.
  • Rata-rata waktu yang dihabiskan di halaman tertentu.
  • Langkah-langkah sebelum pengguna melakukan konversi atau meninggalkan website.

Dari data ini, UX Researcher dapat mengidentifikasi titik-titik kritis yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan konversi.

6. Mengurangi Hambatan dalam Formulir

Banyak bisnis mengalami masalah dengan pengguna yang meninggalkan formulir di tengah proses. UX Researcher dapat menguji berbagai aspek formulir seperti:

  • Jumlah kolom yang harus diisi (Semakin sedikit, semakin baik).
  • Jenis input yang digunakan (Dropdown, checkbox, atau teks biasa).
  • Menyediakan opsi autofill untuk mempercepat pengisian.

Dengan perbaikan ini, pengguna lebih mungkin menyelesaikan pengisian formulir, sehingga meningkatkan jumlah konversi.

7. Menghilangkan Friksi dalam Proses Checkout

Bagi website e-commerce, proses checkout yang rumit adalah salah satu alasan utama pengguna meninggalkan keranjang belanja mereka. UX Researcher membantu mengidentifikasi dan mengatasi hambatan seperti:

  • Terlalu banyak langkah dalam proses checkout.
  • Tidak adanya opsi checkout sebagai tamu (tanpa harus membuat akun).
  • Metode pembayaran yang terbatas.
  • Kurangnya kejelasan mengenai biaya tambahan atau ongkos kirim.

Dengan menyederhanakan proses checkout, bisnis dapat meningkatkan jumlah transaksi yang berhasil diselesaikan.

Ux Researcher 
Peran ux researcher
Tugas ux researcher
TMN Institute
TMN Institute

Peran UX Researcher dalam Meningkatkan Konversi

Sebagai contoh, sebuah e-commerce mengalami masalah dengan rendahnya tingkat konversi pada halaman checkout. UX Researcher melakukan penelitian dan menemukan bahwa banyak pengguna meninggalkan halaman karena:

  • Formulir checkout terlalu panjang.
  • Opsi metode pembayaran terbatas.
  • Tidak ada indikasi kepercayaan seperti logo keamanan atau testimoni pelanggan.

Setelah mengidentifikasi masalah, tim UX melakukan perbaikan dengan:

  1. Memangkas jumlah kolom pada formulir checkout.
  2. Menambahkan lebih banyak metode pembayaran.
  3. Menampilkan logo keamanan dan testimoni pelanggan.

Hasilnya? Tingkat konversi meningkat hingga 30% dalam tiga bulan setelah perubahan diterapkan.

UX Researcher memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan konversi website. Dengan memahami perilaku pengguna, mengidentifikasi hambatan, merancang UX yang lebih baik, serta menguji dan mengukur efektivitas perubahan, mereka dapat membantu website mencapai tingkat konversi yang lebih optimal.

Bagi bisnis yang ingin meningkatkan performa digitalnya, menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam UX Research bukanlah pilihan, melainkan keharusan. Dengan pendekatan berbasis data dan pengguna, website Anda tidak hanya akan lebih menarik, tetapi juga lebih efektif dalam mendorong konversi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *